30 April 2009
Beauty of Math!
1 x 8 + 1 = 9
12 x 8 + 2 = 98
123 x 8 + 3 = 987
1234 x 8 + 4 = 9876
12345 x 8 + 5 = 98765
123456 x 8 + 6 = 987654
1234567 x 8 + 7 = 9876543
12345678 x 8 + 8 = 98765432
123456789 x 8 + 9 = 987654321
1 x 9 + 2 = 11
12 x 9 + 3 = 111
123 x 9 + 4 = 1111
1234 x 9 + 5 = 11111
12345 x 9 + 6 = 111111
123456 x 9 + 7 = 1111111
1234567 x 9 + 8 = 11111111
12345678 x 9 + 9 = 111111111
123456789 x 9 +10= 1111111111
9 x 9 + 7 = 88
98 x 9 + 6 = 888
987 x 9 + 5 = 8888
9876 x 9 + 4 = 88888
98765 x 9 + 3 = 888888
987654 x 9 + 2 = 8888888
9876543 x 9 + 1 = 88888888
98765432 x 9 + 0 = 888888888
Brilliant, isn't it?
And look at this symmetry:
1 x 1 = 1
11 x 11 = 121
111 x 111 = 12321
1111 x 1111 = 1234321
11111 x 11111 = 123454321
111111 x 111111 = 12345654321
1111111 x 1111111 = 1234567654321
11111111 x 11111111 = 123456787654321
111111111 x 111111111=12345678987654321
Now, take a look at
this...
101%
From a strictly mathematical
viewpoint:
What Equals 100%?
What does it mean to give MORE
than 100%?
Ever wonder about those people who say they are giving more
than 100%?
We have all been in situations where someone wants you to
GIVE OVER 100%.
How about ACHIEVING 101%?
What equals 100% in
life?
Here's a little mathematical formula that might help
answer
these questions:
If:
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W
X Y Z
Is represented as:
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26.
If:
H-A-R-D-W-O- R-
K
8+1+18+4+23+
15+18+11 = 98%
And:
K-N-O-W-L-E- D-G-E
11+14+15+23+ 12+5+4+7+ 5 = 96%
But:
A-T-T-I-T-U-
D-E
1+20+20+9+20+ 21+4+5 = 100%
THEN, look how far the
love of God will take you:
L-O-V-E-O-F-
G-O-D
12+15+22+5+15+
6+7+15+4 = 101%
Therefore, one can conclude with mathematical certainty
that:
While Hard Work and Knowledge will get you close, and Attitude will
get you there, It's the Love of God that will put you over the
top!
It's up to you if you share this with your friends & loved ones
just
the way I did.
Have a nice day & God bless !!
9 TEKNIK UNTUK BERHENTI BERPIKIR NEGATIF
Untuk sebagian besar dari kita, berpikir negatif mungkin sudah menjadi bagian dari diri. Ketika hal-hal tidak sesuai rencana, kita dengan mudah merasa depresi dan tidak bisa melihat sisi baik dari kejadian tersebut.
Berpikiran negatif tidak membawa kemana-mana, kecuali membuat perasaan tambah buruk, yang lalu akan berakibat performa kita mengecewakan. Hal ini bisa menjadi lingkaran yang tidak berujung.
Jessica Padykula menyarankan sembilan teknik untuk mencegah dan mengatasi pikiran negatif yang adalah sebagai berikut:
1. Hidup di saat ini.
Memikirkan masa lalu atau masa depan adalah hal yang sering membuat kita cemas. Jarang sekali kita panik karena kejadian masa sekarang. Jika Anda menemukan pikiran anda terkukung dalam apa yang telah terjadi atau apa yang belum terjadi, ingatlah bahwa hanya masa kini yang dapat kita kontrol.
2. Katakan hal positif pada diri sendiri
Katakan pada diri Anda bahwa Anda kuat, Anda mampu. Ucapkan hal tersebut terus-menerus, kapanpun. Terutama, mulailah hari dengan mengatakan hal positif tentang diri sendiri dan hari itu, tidak peduli jika hari itu Anda harus mengambil keputusan sulit ataupun Anda tidak mempercayai apa yang telah Anda katakan pada diri sendiri.
3. Percaya pada kekuatan pikiran positif
Jika Anda berpikir positif, hal-hal positif akan datang dan kesulitan-kesulitan akan terasa lebih ringan. Sebaliknya, jika Anda berpikiran negatif, hal-hal negatif akan menimpa Anda. Hal ini adalah hukum universal, seperti layaknya hukum gravitasi atau pertukaran energi. Tidak akan mudah untuk mengubah pola pikir Anda, namun usahanya sebanding dengan hasil yang bisa Anda petik.
4. Jangan berdiam diri.
Telusuri apa yang membuat Anda berpikiran negatif, perbaiki, dan kembali maju. Jika hal tersebut tidak bisa diperbaiki lagi, berhenti mengeluh dan menyesal karena hal itu hanya akan menghabiskan waktu dan energi Anda, juga membuat Anda merasa tambah buruk. Terimalah apa yang telah terjadi, petik hikmah/pelajaran dari hal tersebut, dan kembali maju.
5. Fokus pada hal-hal positif.
Ketika kita sedang sedang berpikiran negatif, seringkali kita lupa akan apa yang kita miliki dan lebih berfokus pada apa yang tidak kita miliki. Buatlah sebuah jurnal rasa syukur. Tidak masalah waktunya, tiap hari tulislah lima enam hal positif yang terjadi pada hari tersebut. Hal positif itu bisa berupa hal-hal besar ataupun sekadar hal-hal kecil seperti 'hari ini cerah' atau 'makan sore hari ini menakjubkan'. Selama Anda tetap konsisten melakukan kegiatan ini, hal ini mampu mengubah pemikiran negatif Anda menjadi suatu pemikiran positif. Dan ketika Anda mulai merasa berpikiran negatif, baca kembali jurnal tersebut.
6. Bergeraklah
Berolahraga melepaskan endorphin yang mampu membuat perasaaan Anda menjadi lebih baik. Apakah itu sekadar berjalan mengelelingi blok ataupun berlari sepuluh kilometer, aktifitas fisik akan membuat diri kita merasa lebih baik. Ketika Anda merasa down, aktifitas olahraga lima belas menit dapat membuat Anda merasa lebih baik.
7. Hadapi rasa takutmu
Perasaan negatif muncul dari rasa takut, makin takut Anda akan hidup, makin banyak pikiran negatif dalam diri Anda. Jika Anda takut akan sesuatu, lakukan sesuatu itu. Rasa takut adalah bagian dari hidup namun kita memiliki pilihan untuk tidak membiarkan rasa takut menghentikan kita.
8. Coba hal-hal baru
Mencoba hal-hal baru juga dapat meningkatkan rasa percaya diri. Dengan mengatakan ya pada kehidupan Anda membuka lebih banyak kesempatan untuk bertumbuh. Jauhi pikiran 'ya, tapi...'. Pengalaman baru, kecil atau besar, membuat hidup terasa lebih menyenangkan dan berguna.
9. Ubah cara pandang
Ketika sesuatu tidak berjalan dengan baik, cari cara untuk melihat hal tersebut dari sudut pandang yang lebih positif. Dalam setiap tantangan terdapat keuntungan, dalam setiap keuntungan terdapat tantangan.
Dari milis sebelah
11 Maret 2009
EKSKLUSIF !! Wawancara Dengan Kelompok Nasyid Izzatul Islam (Izis) !
Ditulis oleh Hafez di/pada Februari 23, 2008
Beberapa minggu yang lalu, saya menghubungi salah seorang personel kelompok nasyid Izzatul Islam (Izis), Afwan Riyadi menanyakan kesediannya melakukan wawancara seputar album paling anyar Izis “D.T.A.K” sayangnya, karena saya terlalu bersemangat jadi lupa menanyakan kepanjangan D.T.A.K he he he he…memang sih banyak isu beredar di internet tentang kepanjangan D.T.A.K, tapi kan bukan pernyataan resmi Izis alhamdulillah, beberapa hari yang lalu email balasan dari Afwan Riyadi telah sampai di mailbox saya, namun karena kesibukan pekerjaan maka baru hari ini saya sempat menulisnya.. Untuk pengunjung blog yang terhormat, silahkan menikmati
Assalammu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Wa’alaikum salam Warahmatullah Wabarakatuh
Apa kabar nih seluruh personel Izis? semoga Allah tetap memberikan kesehatan dunia dan akhirat, amin.
Baik alhamdulillah. amin..
Sebelumnya saya ucapkan banyak terimakasih atas kesempatan yang diberikan pada saya untuk melakukan wawancara ini nantinya hasil wawancara akan saya tampilkan di blog pribadi saya http://www.hafez.wordpress.com sekilas tentang diri saya dapat dilihat di halaman about blog tersebut.
Oke
Saya menyiapkan 9 pertanyaan yang bisa dibagi rata untuk dijawab tiap personel Izis biar adil gitu hehehehe. Selanjutnya kalau tidak keberatan langsung saja wawancaranya.
Sip!
1. Bisa diceritakan latar belakang diluncurkannya album D.T.A.K?
Kita punya komitmen untuk membuat karya minimal satu buah (entah album, VCD atau konser) setiap tahun. Alhamdulillah, itu semua hampir selalu terlaksana kecuali tahun 1997-1999 saat krisis moneter dulu. Nah untuk tahun 2007, kami komitmen untuk membuat album sekaligus konsernya. Alhamdulillah bisa terlaksana.
2. Apa yang diharapkan dari album D.T.A.K?
Banyak. Pertama, bagi para pendengar luas, kami ingin menegaskan kembali bahwa nasyid untuk dakwah, nasyid berangkat dari tarbiyyah dan nasyid ada sebagai perjuangan anti kezaliman. Seperti kata2 yang kami tulis dalam teks album ini : karena dakwah adalah nafas kehidupan, tarbiyyah sendi perjuangan, anti kezaliman adalah naluri orang yang berakal.Kedua, bagi dunia nasyid Indonesia, kami berharap album ini menjadi lokomotif penggerak bangkitnya nasyid di negeri ini setelah belakangan turun pamornya.Ketiga, bagi kami sendiri, ingin rasanya membuat album yang berkualitas baik. Entah itu lagunya, temanya, musiknya atau kualitas rekamannya. Juga sebagai pembuktian komitmen kami untuk terus berkarya di setiap tahun.
3. Ada kisah-kisah menarik selama proses pembuatan album ini?
Hmmm.. Apa ya?Ada sedikit “keanehan” setiap kali kami punya proyek besar, yaitu akan ada seorang personel yang sakit atau kecelakaan. Nah, DTAK ini giliran Cholid (Mantan bassist)
yang mengalami kecelakaan. Padahal jadwal rekaman dan konser sudah dibuat. Jadilah, terpaksa kami istirahatkan beliau saat rekaman.Lalu, suara bass vokal, saya yang ngisi. Hasilnya kurang oke, soalnya bass saya kan palsu; warna suaranya kurang berat. Jadilah dimasukkan bass musik
disitu.Sempat kami berdebat panjang soal ini. Pro-kontra panjang, padahal deadline kian dekat. Akhirnya disepakati format yang teman2 bisa dengar sekarang.
4. Bagaimana hasil evaluasi Izis sejauh ini atas album D.T.A.K?
Kami merasa masih banyak yang bisa kami perbaiki dalam penggarapan album ini. Biasa, memang selalu begitu. Setiap selesai proyek, rasa nggak puas selalu muncul. Mungkin harus begitu sehingga tahun depan hasrat berkarya itu selalu ada.Tapi satu patron lagi telah kami sepakati, yaitu kami akan memasukkan sebuah nasyid berbahasa daerah disetiap album mendatang. Sukses “Panglima Prang” dan pengalaman kami keliling nusantara meneguhkan hal itu.
5. Bisa diceritakan kisah dibalik tiap nasyid dalam album ini? kan ada banyak nasyid tuh? nah, dikupas satu per satu deh kisah tiap nasyid itu
Waduh… panjang banget dong.. Kan nasyidnya aja ada
11..Sebagian aja ya.. (1) Nasyid “Untukmu Ananda” yang ditulis Novi Hardian,tadinya hanya konsumsi pribadi dia saja. Nasyid ini dia buat untuk me-nina bobo-kan anak pertamnya, Zulfikar, saat dia masih bayi (sekarang usia Fikar sudah hampir 6 tahun). Awalnya dia tidak pe-de nasyid ini diangkat. Namun setelah dipaksa sana sini, juga ditambah satu bagian lagi, dia setuju. Dengan syarat, dia yang jadi lead vokalnya. Oke deh…
(2) Nasyid “Akhir Dunia” disebut banyak orang sebagai nasyid Izis paling unik. Soalnya nasyid ini gak jelas dan menyalahi banyak patron. Mau marawis, tapi bukan. Mau metal juga bukan. Nasyid, apalagi. Mana belakangan, sekalian gila aja, kami masukkan perkusi samba.
Nasyid ini secara tema memang bentuk sumpah serapah kami terhadap kondisi sekarang. Artis, paranormal,politikus dan banyak manusia tak berotak lainnya lalu lalang jadi pujaan. “Ulama” saling tuding saling cela,malah lupa siapa musuh ummat sesungguhnya. Ungkapan “akhir dunia” cuma jadi label saja. Intinya, ya sumpah serapah itu.
Musiknya, kami bikin se-simpel mungkin tapi gebukan
perkusinya se-heboh mungkin. Kalau diperhatikan,
nasyid ini satu-satunya nasyid Izis yang tidak pakai
harmonisasi vokal. Koor dan vokal utama cuma diiringi
suara falsetto dan bass saja, gak ada pecahan nadanya.
Untuk perkusi, sengaja kami bikin seru, karena nasyid ini memang kami siapkan sebagai “welcoming perform” bagi Sonny Abu Farhat, drummer baru kami yang punya basic drum metal. Intinya, beliau kami beri porsi lebih di lagu ini. Yang lainnya, termasuk vokal, justru cuma jadi pengiring permainan drumnya.
(3) Nasyid “Sang Murabbi” kami garap bersama-sama. Ini pertama kali bagi kami, menggarap sebuah nasyid dari 0 sampai jadi secara bersama. Biasanya, nasyid kami dibuat oleh salah seorang personel, baru di permak rame-rame. Kali ini beda, dari awal sudah kami keroyok.
Tema besar nasyid ini adalah sebuah tribute, penghargaan bagi para murabbi-murabbiyah di seluruh pelosok negeri ini. Mereka yang rela menempuh banyak aral dan rintangan tanpa menerima bayaran. Dari merekalah, pondasi tarbiyyah ini bisa terbentuk kokoh.
Pada kelanjutannya, nasyid ini kami personifikasikan kepada 2 sosok murabbi legendaris negeri ini : ust.Rahmat Abdullah dan ust. Ahmad Madani. Kebetulan kami sempat berhubungan dekat dengan mereka berdua, sehingga sangat merasa kehilangan sosok seperti mereka. Kami beranggapan, dunia dakwah dan tarbiyyah di negri ini telah kehilangan 2 sosok terbaiknya. Yang
sulit dicari gantinya hingga kini.
(4) Nasyid “Yaa Ma’syaral Ikhwan” menjadi peneguh visi tarbiyyah kami. Nasyid ini kan berbicara tentang Arkanul Bai’ah.
Uniknya, saya sebagai lead vokal, pertama kali dan sekali-kalinya mendendangkan nasyid ini, ya pas rekaman itu! Jadi, nasyid ini sama sekali belum pernah dilatih, tapi langsung “cemplungin” ke bilik rekaman. Capek banget tuh, sering salah-salah. Mana take vocal-nya malam-malam lagi..
Udah ah.. 4 aja. Selanjutnya nanti kapan2 ya..
6. Lepas dari album D.T.A.K, ada berita yang beredar di Internet adanya indikasi bubarnya Izis. Bagaimana tanggapan Izis?
Memang setelah hampir 14 tahun berkarya, wacana berhentinya sebagian (atau bahkan seluruh) personel Izis sekarang (8 personel) bermunculan. Ini bukan hal baru, sudah hampir 2 tahun ini wacana itu muncul. Bahkan Eko pernah menyatakan mundur walaupun kemudian balik lagi (kangen kali ye..).Kami fikir ini hal yang sangat alamiah dan wajar. Cuma kami sedang godok formulanya, karena Izis ini (bukannya ge-er), sudah dianggap sebagai entitas dakwah dan tarbiyyah juga.Ada 2 wacana muncul, pertama apakah nama Izis ini hanya milik 8 personel yang ada sekarang? Artinya, jika hampir seluruh personel sekarang tidak lagi aktif bernasyid maka nama Izis sudah tidak boleh digunakan?
Atau kedua, siapapun kelak boleh menggunakan nama Izis, asalkan mereka dididik dan dikader langsung oleh manajemen dan sebagian besar personel izis sekarang.Sebenarnya hal ini (bubarnya Izis formasi sekarang) bukan hal penting. Yang penting, dakwah lewat nasyid harus tetap lantang dikobarkan bukan?
7. Di daerah, sangat sulit menemukan album DTAK. Di Surabaya sendiri saya keluar masuk toko buku dan kaset tak satupun yang punya album D.T.A.K, akhirnya saya mendapat satu kaset itupun dari teman yang nonton live konser album D.T.A.K Izis. Bagaimana ini terjadi?
Ya, ini masalah besar manajemen kami. Selepas keputusan kami tidak lagi bernaung di bawah salah satu distributor nasyid besar, maka kami harus mampu menjalankan proses distribusi ini sendiri. Ternyata gak semudah yang dikira. Apalagi pasar nasyid sedang lesu-lesunya.
8. Selepas album DTAK, apa rencana Izis selanjutnya? mempersiapkan album baru atau mempersiapkan album menyongsong Pemilu 2009?
Alhamdulillah, mungkin juga karena kualitas DTAK yang bagus, membuat kami kebanjiran pesanan. Sekarang sudah ada 2 order pembuatan album. Dananya sudah ada, tinggal ambil. Nampaknya tahun ini akan jadi tahun yang sangat sibuk bagi kami. Apalagi tanggal 3 Agustus nanti kami juga harus menyiapkan konser besar untuk Palestina di Tennis Indoor Senayan (datang ya!!!). Doakan saja bisa bagus hasilnya.
9. Mungkin ada yang ingin Izis sampaikan sebagai tambahan? silahkan
Dimana ya, kami bisa temukan tim nasyid haroki yang punya kualitas bagus? Sehingga kami bisa berhenti dengan nyenyak nih…
Rasanya itu saja sudah cukup panjang
Memang.. (^_^)
Jazakallah atas kesediaan Izis melakukan wawancara ini
Wa’iyyakum
Wassalam
wa’alaikum salam
Nb: Saat ini personel Izzatulislam ada 8 orang dengan formasi, Afwan, Agus, Rahmat, Mudji, Eko, Wahyu, Sonny, Novi.
Sumber: http://www.hafez.wordpress.com dan sedikt tambahan dari saya05 Maret 2009
04 Maret 2009
"Mengapa Yahudi Pintar?"
03 Maret 2009
WEB RESMI IZIS TELAH DI RELEASE
23 Februari 2009
Fakta2 aneh/lucu seputar perang salib
17 Februari 2009
Lebih Baik Pakai Pampers Daripada Mati di Tangan Al-Qassam
12 Februari 2009
HAMAS membuat Tim Nasyid
Musik banyak terbukti ampuh memberikan semangat. Kelompok yang memegang teguh prinsip agama seperti Hamas pun tak menafikan fakta ini. Karena itu, sekitar Juli lalu, organisasi yang didirikan Syekh Ahmad Yassin itu membentuk sebuah grup band.
Karena situasinya memang sedang berperang dengan penjajah Israel, band pertama Hamas ini pun beraroma perjuangan. Namanya ‘Pelindung Tanah Air’ (PETA) dan beranggotakan enam orang yang pernah bertempur melawan milisi Fatah Juni lalu. Seragam mereka berwarna biru cerah. PETA ini bagian dari departemen seni di the Executive Force, layanan keamanan internal Hamas.
Band ini rajin berlatih tiap hari meski dengan segala keterbatasan yang ada. Maklum, sejak Hamas menguasai Jalur Gaza pertengahan Juni lalu, kondisi di sana makin tak menentu. Wilayah yang dihuni sekitar 1,5 juta warga Palestina itu kekuarangan pasokan bahan makanan, listrik, air, dan BBM lantaran diisolasi Israel. Penderitaan mereka kian bertambah setelah negara Zionis itu menetapkan Gaza sebagai entitas musuh.
PETA menggunakan sebuah ruangan kecil di kompleks markas besar kepolisian Kota Gaza sebagai studio latihan. Hanya dilengkapi sebuah komputer jinjing dan amplifier 12 trek.
Namanya juga bentukan Hamas, lagu-lagu yang dihasilkan kental dengan pesan-pesan Islami dan militeristik. Perhatikan salah satu lirik dalam judul Perubahan dan Reformasi. “Dengan mengafani orang mati kita mendapat inspirasi.”
Memang PETA dibentuk untuk menyemangatkan para prajurit Hamas. “Kami ingin mendorong tentara dan pejabat berusaha yang dibutuhkan dalam perjuangan mengakhiri penjajahan,” kata Mayor Khosam Abu Abdu, 40 tahun, mantan polisi. Lantaran suaranya merdu, Khosam didaulat menjadi pemimpin vokal dan mengepalai band ini. Ia memang sering menjadi muadzin di masjid.
Band ini sudah menghibur unit-unit kepolisian dan penjara di Gaza. Tapi jangan harap ada penonton perempuan. “Itu tidak mungkin,” ujar Khosam. Ia bermimpi suatu saat bisa merilis album pertama dan manggung di lapangan terbuka.
Kehadiran PETA membuktikan Hamas tak alergi dengan budaya Barat. Ketika pemilu parlemen Januari 2005, mereka menyambut kehadiran bintang Hollywood Richard Gere. Bahkan ia dianggap berjasa memenangkan Hamas. “Kami berterima kasih kepada Richard Gere atas usahanya dalam memenangkan Hamas,” kata Abu Abdullah, anggota senior.
Sumber:www.hamaslovers.wordpress.com
The war where I was killed and Gaza survived
A boy walks on the rubble of a destroyed home in the Gaza Strip. (Eman Mohammed) |
My biggest fear was losing a loved one.
After 21 indescribable days, "the war was over," or so they said. But it wasn't for me; enormous destruction covered the beautiful face of Gaza that I knew. Thousands of houses and buildings were wiped off the earth. Three weeks were all that Israeli warplanes and tanks needed to smash so many living creatures in Gaza including babies -- even unborn ones -- women, children, men and the elderly.
I wandered among the rubble of houses and the remains of lives for more than I can remember. I couldn't find the words or photographs to convey how much pain the people feel. Somehow they still manage to get up every morning. They search for a new start, to begin their lives again, or they search for remnants of the old life -- maybe a tattered family picture that was so precious to them.
Like the teddy bear with the ripped-off head which belonged to four-year-old Samar Abed Rabu who was hit three times in her chest and went abroad for treatment. Her father Khaled was clinging to it waiting for his baby girl to come back and get it after he lost her other two sisters Suad, seven, and Amal, two, in front of his eyes. Samar's broken teddy bear was the only thing that managed to comfort him.
A similar tragic loss, but a different time and place, was Manal al-Samouni's story. She was sitting near the remains of her destroyed house waiting for her brother's four children to return from visiting their father's grave. They lost him after he was injured while bravely rescuing his family. For four days he bled to death. This is their memory of their heroic father, Manal said.
Muhammad Balousha, age two, waited constantly by the door listening carefully to the sounds around him, hoping to recognize the sounds of his five sisters coming home. He does not know that on that one night they said goodnight and went to sleep, it was forever.
These were some of the stories I got emotionally involved with and maybe because of that I broke the first rule of journalism which is supposedly to stay professional, not to get involved. Whether I took photos, delivered a message, or whatever I was supposed to be doing, I did it all while watching my soul slip away, not being able to hold onto it or let it go, as if I were falling into a coma. I did not see this war coming even in my worst nightmares and I can't feel that it has gone because all that is left are lifeless bodies whether they are under the ground or still breathing above it.
The silence in Gaza is too loud, too bare. Words don't seem to ease the pain or heal the wounds. The shouts are gone without an echo, but Gaza's people still managed to get up from under the rubble and the torn memories. My people proved to me once again that they are stronger than these attacks and invasions. They have vanquished death by rebuilding their lives time after time. Maybe that's something I'll never be able to understand or do myself, since the day they stabbed Gaza, my soul was stolen by an evil force. I believe it was a war on Gaza, not in Gaza as they claim. Their attacks were barbarism, but Gaza managed to survive, one way or another.
Eman Mohammed is a Jordanian-Palestinian freelance photojournalist and reporter based in the Gaza Strip since 2005. (Eman Mohammed writing from the occupied Gaza Strip, Live from Palestine, 10 February 2009).
Sumber :www.electronicintifada.com
Keajaiban Gaza : "Pasukan seragam Putih" Muncul Di Gaza
Situs berbahasa Arab, islammessage.com, menulis, bahwa seorang mujahidin Al-Qassam menyebutkan bahwa ada sebuah rumah milik keluarga Dardunah, yang berada di antara Jabal Al Kasyif dan Jabal Ar Rais tepatnya di jalan Al Qaram.
Pasukan Israel mendatangi rumah ini, seluruh anggota keluarga diperintahkan untuk duduk di sebuah ruangan, salah satu anak laki-laki diinterogasi, mengenai ciri-ciri para pejuang Al-Qassam.
Laki-laki itu menjawab bahwa para pejuang Al-Qassam mengenakan baju hitam-hitam. Akan tetapi tentara itu malah marah dan memukulnya hingga pingsan, dan itu terjadi berturut-turut selama tiga hari. Setiap ditanya, laki-laki itu menjawab bahwa para pejuang Al-Qassam memakai seragam hitam.
Akhirnya, tentara itu naik pitam dan mengatakan dengan keras, Wahai pembohong! Mereka itu berseragam putih!?
Seorang warga Palestina, dalam multaqalqasami.com, juga memiliki kisah lain, mengenai "pasukan putih" ini. Ia mengaku, awalnya, ada seorang sopir ambulan yang dihentikan oleh pasukan Israel dan ditanya, apakah dia dari kelompok Hamas atau dari Fatah? Dan sopir malang itu menjawab. "Saya bukan kelompok mana-mana, saya cuma sopir ambulan", jawabnya. Akan tetapi tentara Israel itu masih bertanya, "Pasukan yang berpakaian putih-putih di belakangmu tadi, masuk kelompok mana??. Si sopir pun kebingungan, karena ia merasa tidak melihat seorangpun yang berada di belakangnya. "Saya tidak tahu", adalah satu-satunya jawaban yang dimiliki si sopir.
Jadi, siapa pasukan berseragam putih-putih yang senantiasa menghantui pasukan Zionis-Israel itu?
Sumber:Milist & www.hidayatullah.com